Bantuanberupa bahan pokok makanan dan uang itu diberikan kepada Panti Asuhan Al Hamdan Jalan Sendangguwo, Kota Semarang, dan Yayasan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Darul Karim Ngadirgo Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Ketua Panti Asuhan Al Hamdan, Abu Naim menuturkan bahwa saat ini ada sekitar 42 anak yang hidup di panti asuhannya.

Surabaya ANTARA - Forum Lembaga Kesejahteraan Sosial LKS Surabaya menyebut ratusan panti asuhan di Kota Surabaya, Jawa Timur, dianggap kurang mendapat perhatian dari pemerintah kota setempat khususnya selama pandemi COVID-19. Wakil Ketua Forum LKS M. Suudi di Surabaya, Jumat, mengatakan sampai dengan saat ini anak-anak yatim piatu di panti-panti asuhan Surabaya hanya mengandalkan belas kasihan dari donatur, tanpa pernah ada perhatian serius dari Pemkot Surabaya. "Selama ini, bantuan makanan banyak diberikan kepada anak-anak di luar panti asuhan. Dengan alasan anak-anak di panti banyak yang dari luar Surabaya," katanya. Menurut dia, memang ada anak-anak dari luar Surabaya, tapi lebih banyak anak-anak Surabaya. Dengan sistem seperti itu, kata dia, anak-anak Surabaya yang ada di panti juga tidak mendapat bantuan makanan maupun fasilitas pendidikan. Suudi bahkan sempat merasa prihatin saat itu ada Jambore Panti Asuhan di Wonosalam, Jombang. Semua peserta dari kota/kabupaten se-Jawa Timur didampingi oleh wali kota dan bupati, namun untuk Surabaya malah berangkat secara mandiri tanpa ada bantuan atau pendampingan dari Pemkot Surabaya. Suudi menjelaskan, saat ini LKS beranggotakan 161 panti asuhan yang tersebar di Surabaya tanpa memandang agama dan suku. "Untuk pengajuan bantuan, kami organisasi di bawah binaan Dinas Sosial Surabaya dianjurkan untuk melegalkan organisasi dan kami sudah mengupayakannya dengan biaya swadaya. Namun setelah dinyatakan legal bantuan juga tidak kunjung datang," katanya. Dalam mencukupi kebutuhan panti asuhan naungan LKS, sekitar 40-an pengurus berinisiatif mengadakan urunan sebesar Rp100 ribu per bulan. "Dana ini setiap bulan kita bagikan ke tiga panti secara bergiliran dan setiap panti kita beri Rp1 juta," katanya. Ketua Forum LKS Surabaya Budi Himmatun menambahkan selama ini ada bantuan rutin dari Pemkot Surabaya, namun hanya menyentuh belasan panti asuhan saja di Surabaya. "Bantuan rutin APBD, 17 panti tiap tahun berupa 20 paket sembako," ujarnya. Selain itu, lanjut dia, ada bantuan untuk anak yatim langsung melalui makanan rutin tiap hari 1 kotak. Namun, untuk non-asrama dan harus memiliki Kartu Keluarga Surabaya. "Bantuan operasional panti memang belum ada sama sekali mulai zaman dahulu. Sama anggaran insentif pengasuh tidak ada sama sekali. Padahal mereka mengasuh 24 jam, beda dengan guru PAUD, guru TPQ yang part time tapi sudah ada anggaran," kata Budi. Kepala Dinas Sosial Pemkot Surabaya Suharto Wardoyo saat dikonfirmasi wartawan mengatakan panti asuhan sudah dapat bantuan melalui program permakanan untuk anak yatim yang anggarannya di kecamatan dan pelaksanaannya oleh kelurahan. "Juga bantuan sosial dalam bentuk sembako," katanya.

Padahal mereka membutuhkan bantuan untuk melanjutkan kehidupan, menempuh pendidikan, dan sebagainya. Di samping itu, para penghuni panti asuhan juga butuh dukungan agar terhindari dari risiko penyebaran COVID-19. Gizi yang cukup dan ketenangan pikiran akan membantu mereka melewati masa-masa yang menantang ini.

Panti asuhan untuk anak yatim, miskin dan dhuafa ini sangat membutuhkan bantuan dalam membangun asrama dan ruang kelas. Saat ini proses pembangunan sedang berjalan. Panti Asuhan Al Qawam adalah panti asuhan anak yatim dan dhuafa yang terletak di Yogyakarta, Indonesia. Panti asuhan ini terletak di antara desa-desa. Panti asuhan ini menampung banyak anak yatim dan dhuafa yang kurang mampu. Panti asuhan ini saat ini menampung 57 anak di panti asuhan. Mereka berasal dari berbagai provinsi di pulau Jawa, Indonesia. Mereka dibiayai sepenuhnya, dari biaya kehidupan sehari-hari sampai semua biaya Pendidikan sekolah. Masalah utama yang dihadapi oleh Panti Asuhan Baitul Qowwam adalah sangat minimnya fasilitas. Tempat untuk tidur, dapur, kamar mandi dan juga tempat belajar. Semuanya masih sangat sederhana. Di samping itu, daya tampung asrama yang ada juga sangat minim, kondisi keuangan juga sangat minim, sehingga tidak dapat menampung dan membantu lebih banyak lagi anak-anak yang kurang beruntung. Sehingga cukup menyedihkan, banyak anak yang berkeinginan untuk masuk namun sayangnya tidak dapat diterima. Meski demikian, Panti Asuhan Baitul Qowwam tetap berusaha memberikan Pendidikan sebaik yang dapat dilakukan, sehingga mampu mengantarkan anak-anak yang kurang beruntung tersebut, dapat memperoleh kesempatan belajar di Perguruan Tinggi dengan beaseswa penuh. Ini tentu karena mereka berkemampuan untuk berkompetisi. Sejak berdirinya tahun 2010, anak asuh panti yang sudah lulus sekolah menengah, 27 anak mendapatkan beaseswa untuk belajar di Perguruan Tinggi, tersebar, dari perguruan tinggi negeri dan swasta, Sebagian nya adalah perguruan tinggi pertisius. Mereka mengambil bidang keahlian Farmasi Penginderaan Jarak Jauh Teknik Mekatronika Teknik Otomotif Ekonomi Manajemen Ekonomi Syariah Sejarah Pendidikan Dan berbagai bidang lainnya Saat ini Panti Asuhan sedang membangun failitas asrama dan tempat belajar yang lebih baik. Di tanah seluas lebih kurang m2. Tanah harus dibeli dan pembangunan harus dilakukan dengan biaya yang seadanya. Total biaya yang diperlukan sebanyak 1,4 milyar rupiah Rp. Untuk itu, sangat diharapkan adanya bantuan dari berbagai kalangan yang bersimpati terhadap proyek ini. Untuk memberikan donasi, silahkan kontak Panti Asuhan Baitul Qowwam Plumbon Tengah, Mororejo, Tempel, Sleman, Yogyakarta, 55552, INDONESIA Phone +62 81215520406 Website Channel Youtube Email baitulqowwam2011 Facebook Instagram Maps Post Views 125
Jawabannya simak disini yuk ! 1. Bahan Makanan Pokok. Bukan hanya kita, saudara-saudara kita yang berada di Panti Asuhan tentunya juga sangat membutuhkan bahan makan pokok. Terlebih di Panti Asuhan bisa dipastikan menampung banyak anak yang mana kebutuhan harian seperti makan juga akan mengikuti. Surabaya(ANTARA) - Puluhan panti asuhan di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan bantuan berupa kebutuhan pokok dari pemerintah kota setempat selama pelaksanaan ibadah puasa di Bulan Suci Ramadhan. Sekretaris Panti Asuhan Muhammadiyah Grogol, Genteng Muhammad di Surabaya, Selasa, mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya yang sudah
Postedon 10/11/2015 by endang Panti Asuhan St.Vincentius Susteran Alma Merauke, menampung 27 anak cacat,yatim piatu dan 5 orang jompo. Di panti ini ditangani oleh 7 orang suster dan 7 pegawai pembantu. Menampung dan merawat anak cacat, yatim-piatu serta jompo bukanlah hal yang mudah. Belum lagi memenuhi kebutuhan dan biaya operasional setiap hari. Bukan sekedar

Teman2 ada panti asuhan khusus BALITA yang membutuhkan bantuan. Ada 59 BALITA disana diantara itu ada 17 bayi dibawah 1 thn dan ada 7 bayi yang berus Bantuan untuk Panti Asuhan Balita - Kompasiana.com

d78VHD. 147 124 333 10 340 276 288 237 116

panti asuhan yang sangat membutuhkan bantuan