pemikiran etika Imam Al-Ghazali bersifat religius dan su stik serta metode penyucian . Ulumuddin yang memiliki arti 'menghidupkan nilai-nilai agama', kitab tersebut ditulis saat .
Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. Bacaan Wirid Imam Al Ghazali yang Mudah Dibaca dalam Keseharianููู
ูููุชูุ ุจูููุฏููู ุงููุฎูููุฑุ ูููููู ุนูููู ููููู ุดูููุกู ููุฏูููุฑูLรข ilรขha illallah, wahdahu lรข syarรฎka lah, lahul mulku, lahul hamdu, yuhyรฎ wa yumรฎtu, wa huwa alรข kulli syay`in โTiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup tidak mati, kebaikan ada di kekuasaan-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.โููุง ุฅูู ุฅูููุง ุงููู ุงูู
ููููู ุงูุญูููู ุงูู
ูุจููููLรข ilรขha illallahul malikul haqqul mubรฎnArtinya โTiada tuhan selain Allah yang maha menjadi raja, maha benar, maha menjelaskan.โููุง ุฅููููู ุฅููููุง ุงููู ุงููููุงุญูุฏู ุงูููููููุงุฑูุ ุฑูุจูู ุงูุณููู
ูููุงุชู ููุงููุฃูุฑูุถู ููู
ูุง ุจูููููููู
ูุง ุงููุนูุฒูููุฒู ุงููุบููููุงุฑูLรข ilรขha illallahul wรขhidul qahhรขr, rabbus samawรขti wal ardhi wa mรข bainahumal azรฎzul ghaffar Artinya โTiada tuhan selain Allah yang esa dan maha perkasa, Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang maha perkasa lagi maha pengampun.โMengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. ุงููููุ ููุงููุญูู
ูุฏู ูููููุ ููููุง ุฅูููู ุฅููููุง ุงููููุ ููุงูููู ุฃูููุจูุฑูุ ููููุง ุญููููู ููููุง ูููููุฉู ุฅููููุง ุจูุงูููู ุงููุนูููููู ุงููุนูุธูููู
ูSubhรขnallah, wal hamdu lillah, wa lรข ilรขha illallah, wallahu akbar, wa lรข haula wa lรข quwwata illa billahil aliyyil โMaha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.โุณูุจููููุญู ููุฏููููุณู ุฑูุจูู ุงููู
ูููุงุฆูููุฉู ููุงูุฑููููุญูSubbรปhun quddรปsur rabbul malรขikati war rรปhArtinya โMaha suci, maha qudus, tuhan sekalian malaikat dan ruh Jibril.โุณูุจูุญูุงูู ุงูููู ููุจูุญูู
ูุฏูููุ ุณูุจูุญูุงูู ุงูููู ุงููุนูุธูููู
ูSubhรขnallah wa bi hamdih, subhanallahil azhรฎmArtinya โMaha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung.โุฃูุณูุชูุบูููุฑู ุงูููู ุงููุนูุธูููู
ู ุงูููุฐูู ููุง ุฅููููู ุฅูููุง ุงูููู ูููู ุงููุญูููู ุงูููููููููู
ูุ ููุฃูุณูุฃููููู ุงูุชููููุจูุฉู ููุงููู
ูุบูููุฑูุฉูAstaghfirullahal azhรฎm al-ladzi lรข ilรขha illallah huwal hayyul qayyum, wa asโaluhut taubah wal maghfirahArtinya โAku memohon ampun kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Allah, Dia yang maha hidup dan yang berdiri sendiri, aku memohon tobat dan ampunan.โุงูููููููู
ูู ููุง ู
ูุงููุนู ููู
ูุง ุฃูุนูุทูููุชู ููููุง ู
ูุนูุทููู ููู
ูุง ู
ูููุนูุชูุ ููููุง ุฑูุงุฏูู ููู
ูุง ููุถูููุชู ููููุง ููููููุนู ุฐูุง ุงููุฌูุฏูู ู
ููููู ุงููุฌูุฏููArtinya โYa Allah, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah, tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan/kemuliaan bagi orang yang memilikinya, hanya dari-Mu kekayaan/kemuliaan itu.โุงูููููููู
ูู ุตููููู ุนูููู ู
ูุญูู
ููุฏูุ ููุนูููู ุขูู ู
ูุญูู
ููุฏู ููุตูุญูุจููู ููุณููููู
ูAllahumma shalli alรข Muhammadin, wa alรข รขli Muhammadin wa shahbihi wa sallimArtinya โYa Allah curahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabatnya, juga curahkanlah keselamatan.โMengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. ุงูููู ุงูููุฐูู ููุง ููุถูุฑูู ู
ูุนู ุงุณูู
ููู ุดูููุกู ููู ุงููุฃูุฑูุถู ููููุง ููู ุงูุณููู
ูุงุกูุ ูููููู ุงูุณููู
ูููุนู ุงููุนูููููู
ูBismillahilLadzi laa yadhurru maโasmihi syai`un fil ardhi wa lรข fis samรข`i wa huwas samIโul alรฎm Artinya โDengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mencelakai segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.โุชูููุฑููุฑู ููููู ููุงุญูุฏูุฉู ู
ููู ูุฐููู ุงููููููู
ูุงุชู ุฅูู
ููุง ู
ูุงุฆูุฉู ู
ูุฑููุฉู ุฃููู ุณูุจูุนููููู ู
ูุฑููุฉูุ ุฃููู ุนูุดูุฑู ู
ูุฑููุงุชูุ ูููููู ุฃููููููููุ ูููููููููู ุงููู
ูุฌูู
ูููุนู ู
ูุงุฆูุฉู. ููููุงุฒูู
ู ูุฐููู ุงููุฃูููุฑูุงุฏูุ ูููุงู ุชูุชููููููู
ู ููุจููู ุทูููููุนู ุงูุดููู
ูุณูุ ููููู ุงููุฎูุจูุฑู ุฃูููู ุฐููููู ุฃูููุถููู ู
ููู ุฅูุนูุชูุงูู ุซูู
ูุงูู ุฑูููุงุจู ู
ููู ููููุฏู ุฅูุณูู
ูุงุนููููู ุนูููู ููุจููููููุง ููุนููููููู ุงูุตููููุงุฉู ููุงูุณููููุงู
ู ุฃูุนูููู ุงูุฅูุดูุชูุบูุงูู ุจูุงูุฐููููุฑู ุฅูููู ุทูููููุนู ุงูุดููู
ูุณู ู
ููู ุบูููุฑู ุฃููู ููุชูุฎูููููููู ููููุงู
ูArtinya, โEngkau ulang-ulang setiap wirid dari wirid-wirid itu, entah seratus kali atau tujuh puluh kali, atau sepuluh kali dan ini paling sedikitnya agar menjadi seratus. Dawamkan wirid-wirid ini, jangan berbicara sebelum terbitnya matahari; terdapat dalam hadits, bahwasannya tidak berbicara sebelum terbitnya matahari lebih utama dari memerdekakan delapan budak dari anak turunan Nabi Ismail sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita, yang aku maksud yaitu menyibukkan dengan dzikir sampai terbitnya matahari tanpa menyelanginya dengan pembicaraan.โ
Dzikir Setelah Shalat Jumat . Selepas mengikuti gerakan imam mulai dari takbiratul ihram hingga salam, jamaah tak dianjurkan langsung pergi begitu saja, kecuali bila ada urusan mendesak. Menurut Imam al-Ghazali dalam Bidรขyatul Hidรขyah, selepas shalat, sebelum lisannya melontarkan apa pun, seseorang hendaknya melafalkan bacaan-bacaan berikut: 1.
Saat momen Idul Fitri, seluruh umat Islam merayakan kemenangannya setelah satu bulan penuh berperang melawan hawa nafsu. Perang, yang menurut Rasulullah, lebih berat daripada melawan batalion musuh Allah yang kasat mata. Tapi, Ramadhan usai, bukan berarti selesai sudah tugas kita sebagai seorang Muslim. Ada hal penting yang harus kita renungi bersama. Imam Al-Ghazali dalam masterpiece-nya, Ihya Ulumiddin berpesan, ุฃู ูููู ููุจู ุจุนุฏ ุงูุฅูุทุงุฑ ู
ุนููุงู ู
ุถุทุฑุจุงู ุจูู ุงูุฎูู ูุงูุฑุฌุงุก ุฅุฐ ููุณ ูุฏุฑู ุฃููุจู ุตูู
ู ููู ู
ู ุงูู
ูุฑุจูู ุฃู ูุฑุฏ ุนููู ููู ู
ู ุงูู
ู
ููุชููุ ููููู ูุฐูู ูู ุขุฎุฑ ูู ุนุจุงุฏุฉ ููุฑุบ ู
ููุง Artinya, โSetelah selesai berpuasa, tanamkanlah dalam hati antara rasa takut khauf dan harap rajaโ. Karena seseorang tidak tahu, apakah puasanya diterima, sehingga termasuk hamba yang dekat dengan Allah. Atau sebaliknya, puasanya ditolak, sehingga termasuk orang yang mendapat murka dari-Nya. Hendaklah setiap selesai beribadah tanamkan rasa seperti itu.โ lihat Ihya Ulumiddin, cetakan al-Haramain, juz 1, hal. 236 Rasa takut khauf dan harap rajaโ bagaikan dua sayap seekor burung. Jika hanya satu sayap saja, seekor burung tidak mungkin terbang dengan sempurna. Jika tidak memiliki keduanya, sayap kanan dan sayap kiri, maka burung itu akan jatuh dan tidak bisa terbang lagi. Demikian juga seorang Mukmin ketika telah melakukan ibadah. Usai ibadah itu dilaksanakan, dalam hati harus ditanamkan rasa takut dan harap. Takut, jikalau ibadahnya tidak diterima. Juga harus berharap agar ibadahnya diterima dan mendapat balasan surga dari-Nya. Antara khauf dan rajaโ harus imbang. Jika rasa khauf takut berlebih, akan terlalu takut terhadap dosa dan menganggap kesalahan tidak bisa diampuni, sementara sejatinya Allah maha pemurah dan maha pengampun. Sehingga bisa timbul rasa putus asa atas ampunan dan rahmat kasih sayang Allah. Pun sebaliknya, tidak boleh rajaโ berharap berlebih, karena bisa berakibat berharap berlebih akan diterimanya suatu amal perbuatan dan diampuninya dosa. Sehingga dikhawatirkan akan meremehkan dosa itu sendiri. Setelah satu bulan berpuasa dengan segala amal ibadah di dalamnya, kita juga harus tanamkan rasa takut dan harap. Tentu, selama satu bulan itu tidak sedikit kemaksiatan yang telah kita lakukan. Kita harus takut; jangan-jangan puasa kita tidak diterima. Tapi, di sisi lain juga harus diimbangi rasa harap; mengharapkan akan diterimanya segala amal ibadah yang kita lakukan selama bulan puasa dan berharap diampuninya semua kesalahan yang telah dilakukan. Gambaran khauf dan rajaโ adalah sebagaimana hadis berikut, ูููู ููุนูููู
ู ุงููู
ูุคูู
ููู ู
ูุง ุนูููุฏู ุงูููู ู
ููู ุงููุนูููููุจูุฉูุ ู
ูุง ุทูู
ูุนู ุจูุฌููููุชููู ุฃูุญูุฏูุ ูููููู ููุนูููู
ู ุงููููุงููุฑู ู
ูุง ุนูููุฏู ุงูููู ู
ููู ุงูุฑููุญูู
ูุฉูุ ู
ูุง ููููุทู ู
ููู ุฌููููุชููู ุฃูุญูุฏู Artinya, โSeandainya seorang mukmin mengetahui siksa yang ada di si Allah, niscaya tidak ada seorang mukmin pun yang menginginkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir itu mengetahui rahmat Allah, maka niscaya tidak ada seorang kafir pun yang berputus asa untuk mengharapkan surga-Nya.โ HR. Abu Hurairah Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Khuwayri dalam Durratun Nashihin menceritakan kisah seorang laki-laki yang bernama Shalih bin Abdullah ketika bertemu dengan hari raya Idul Fitri. Berikut kisahnya. Saat Idul Fitri tiba, Shalih bin Abdullah akan pergi ke mushola untuk melaksanakan shalat. Usai shalat, Shalih langsung pulang ke rumahnya. Lalu ia kumpulkan seluruh keluarganya. Di hadapan keluarganya itu, ia mengikat lehernya dengan rantai besi dan menaburkan abu di kepala serta sekujur tubuh. Kemudian ia menangis dengan begitu keras. Melihat keganjilan itu, keluarganya heran dan bertanya, โWahai Shalih, bukankah ini hari raya, hari bersuka cita. Kenapa engkau bersedih seperti ini?โ Shalih menjawab, โAku tahu ini adalah hari raya Idul Fitri. Tapi, selama ini aku telah melaksanakan perintah-perintah Allah, dan aku tidak tahu, apakah amalku diterima atau tidak?!โ Lalu Shalih duduk di emperan mushola. Lagi-lagi, keganjilan Shalih itu memancing perhatian warga. โMengapa engkau tidak duduk di tengah mushola saja?โ tanya warga. Shalih menjawab, โAku datang untuk meminta belas kasih rahmat Allah, maka di sini lah tempat yang layak untuk seorang peminta.โ lihat Durratun Nashihin, hal 277 Kisah Shalilh di atas memiliki pesan moral yang sangat mendalam. Saat Idul Fitri tiba, kebanyakan orang memaknai hari itu sebagai hari bersuka cita. Sampai kadang terlalu larut dalam kesenangan dunia. Itulah mengapa pada malam Idul Fitri, Rasulullah menganjurkan kita untuk menghidupkankannya dengan beribadah dan memperbanyak mengingat Allah. Rasulullah saw pernah bersabda, ู
ููู ููุงู
ู ููููููุชููู ุงููุนููุฏููููู ููููู ู
ูุญูุชูุณูุจูุง ููู
ู ููู
ูุชู ููููุจููู ููููู
ู ุชูู
ููุชู ุงูููููููุจู. ุฑูุงู ุงูุดุงูุนู ูุงุจู ู
ุงุฌู Artinya, โSiapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id Idul Fitri dan Idul Adha karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,โ HR. As-Syafiโi dan Ibn Majah. Idul Fitri bukanlah momen berfoya-foya dengan kesenangan duniawi. Apalagi sampai lupa kepada Allah swt. Justru, menurut Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Khuwayri, hikmah adanya Idul Fitri di dunia adalah sebagai pengingat akan akhirat. Saat Idul Fitri, kita akan menyaksikan begitu banyak orang keluar rumah dengan segala macam rupanya, sebagaimana nanti di akhirat kelak. Sebagian mereka ada yang berjalan kaki, ada berkendara, ada yang memakai baju dan tidak, ada yang busananya begitu mewah, ada yang berbusana biasa saja, ada yang tertawa gembira, dan ada pula yang berduka liat Durratun Nashihin, hal 277-278 Terakhir, penulis tutup dengan syair berikut, ููููุณู ุงูุณููุนููุฏู ุงูููุฐูู ุฏูููููุงูู ุชูุณูุนูุฏููู ... ุฅูููู ุงูุณููุนููุฏู ุงูููุฐูู ููููุฌูู ู
ูู ุงููููุงุฑู ุฃูุตูุจูุญูุชู ู
ููู ุณููููุฆูุงุชูู ุฎูุงุฆูููุง ููุฌูููุง ... ููุงูููู ููุนูููู
ู ุฅูุนูููุงููู ููุฅูุณูุฑูุงุฑูู ุฅูุฐูุง ุชูุนูุงุธูู
ูููู ุฐูููุจูู ููุขููุณูููู ... ุฑูุฌูููุชู ุนููููู ุนูุธููู
ู ุงูุนููููู ุบููููุงุฑู Artinya, โHari Ied bukanlah orang yang bersuka ria di dunia, tetapi orang yang berbahagia karena diselamatkan dari siksa neraka.โ โBetapa aku takut atas dosa-dosa, sementara Allah adalah Zat Yang Maha Mengetahui yang nampak dan tersembunyi.โ โJika dosa-dosa hamba begitu besar, hamba menyesal dan mengharap ampun dari Zat Yang Maha Pengampunโ. Muhamad Abror, Pengasuh Madrasah Baca Kitab, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon
Doktrin-doktrin Dzikir dan pelaksanaannya yang dilakukan melalui baiat pada Rasulullah saw, menggambarkan hubungan-hubunga psikhologis antara Rasul saw, ketika itu dengan sahabat dan Allah swt. Di lain pihak, tradisi akademi Taswuf nantinya melahirkan produk-produk penafsiran esoteric atau metafisik, terhadap hasanah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi.
DzikirDzikir PembukaPosting terkait Imam Al Ghozali berkata Pertama-tama saya berupaya menempuh jalan tasawuf dengan banyak wirid, dzikir, puasa, dan sholat. Kemudian ketika Tuhan melihat ketulusan niat-niat saya. Dia memerintahkan agar mengunjungi salah seorang wali Nya, beliau berkata kepada saya Al Ghozali . โ Jauhkan dirimu / hatimu , dari segala keterikatan, kecuali keterikatan kepada Allah. Dzikir Dan menyendirilah seraya mengucapkan dengan kekuatan konsentrasimu, Allahโฆ..Allahโฆ..Allahโฆ..โ Imam Al Ghozali juga mengatakan Apabila pikiran anda keruh dengan yang selain Allah berarti Anda perlu menafikannya dengan Laa ilaaha illallah. Namun sekali Anda telah terhindar dari segala hal dalam perenungan kepada Dia Allah, Anda akan tentram di dalam ketentraman. Kemudian Imam Al Ghozali berkata โApabila anda berhenti mengingat yang tak pernah ada dan sibuk mengingat Dia yang senantiasa Ada. Kau mengucap Allah dan bebas dari segala hal yang lainโ. Dzikir Pembuka Imam Al Ghozali juga mengatakan, โ Buka pintu hatimu dengan kunci kalimat Laa ilaaha illallah dan buka pintu rohmu dengan ucapan Allah dan pikatlah burung rahasiamu dengan ucapan Huwallahโฆโฆ..โ Seseorang yang sudah tegak taqwanya dan menegakkan taqwa orang lain yang sangat khas terhadap dirinya ialah dia tidak mempunyai rencana apapun dan terus menerus tertumpu pada ilham yang membisikkan kepada rohnya apa yang harus dilakukan. Jadi walaupun dia seorang yang ternama, yang suka menyisih dan menyendiri, serta tak tertarik bergaul dengan mereka yang bukan fakir maupun dengan yang fakir. Tetapi kalau mereka datang dengan keperluan-keperluan tertentu mereka dilayani dengan hanya ketentuan melalui bisikan rohnya ilham lewat roh. Dan ketentuan-ketentuan inilah bukan kecenderungan maunya. Karena di dalam pengertian lain seorang fakir dan yang bukan fakir. Dapat menjadi pembimbing bagi dirinya sendiri maupun dengan yang lainnya. Setelah satu tahapan tertentu dia dalam pencapaiannya, dia akan membimbing yang lain atas bimbingan dari Pembimbingnya. Bilamana berbicara kelihatannya dia pelupa, seakan-akan tertumpu bantuan dari luar pada saat yang sama dia menguasai hati orang itu dan membawanya ketujuan dari apa yang dibicarakan. Dia bicara kepada orang menurut daya tangkap dan kecenderungan tertentu itu, kelihatannya seolah-olah orang yang diajak bicara adalah orang yang satu-satunya paling dia perhatikan. Pembicaraannya itu ditujukan kepada semua orang yang datang untuk mendengar yang diucapkannya. Karena jika sedang melayani mereka, dengan hanya melalui bisikan ilham lewat rohnya semata. Kepercayaan pada ilham merupakan salah satu ciri hakiki kaum Sufi pada puncak kematangannya. Kepercayaan ini tak kurang dari sebuah tingkatan rohani utama yang merupakan tujuan utama para Sufi. Sumber
sqdzNAB. 476 262 270 326 425 354 327 204 162