dengan penelitian ini. Al-Ghazali memandang zikir atau meditasi sufi adalah serangkaian disiplin pendidikan akhlaq (perilaku) yang menekankan pada ilmu dan amal perbuatan serta diakhiri dengan al-mauhibah (kecintaan) yang nantinya akan mengantarkan seseorang pada ma`rifatullah. Dalam konsepsi Agama Buddha Imam Ghazali adalah salah seorang pemikir Muslim terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Sebagian besar kaum Muslim menempatkan Imam Ghazali sebagai pemikir genius yang berhasil memadukan fiqih dan tasawuf secara mengesankan dan paling luas diterima. Semasa hidup, ia telah menuangkan pemikirannya ke dalam beberapa karya monumentalnya. Selain itu, tulisan dari orang lain sesudahnya juga tak kalah banyak. Jika demikian, lalu apa yang membedakan buku ini dengan karya lain?Meski pemikiran Imam Ghazali telah banyak dikaji, namun karya yang satu ini tetap memiliki beberapa kebaruan. Pertama, buku Metode Zikir dan Doa al-Ghazali ditulis bukan oleh seorang Muslim. Kojiro Nakamura adalah seorang pemeluk agama Buddha berkebangsaan Jepang yang bergiat dalam bidang studi Islam. Buku ini tak lain merupakan revisi dari desertasinya tahun 1970 di Universitas Harvard. Kini ia mengajar di Universitas Obirin dan menjadi profesor di Metode Zikir dan Doa al-Ghazali secara ekstensif mengkaji pemikiran dan pengalaman Imam Ghazali tentang zikir dan doa. Dari penelitian Nakamura, ditemukan bahwa Imam Ghazali menggolongkan penggunaan zikir ke dalam lima kategori. Kategori pertama, zikir sebagai upaya untuk selalu mengingat Tuhan, kemudian mengalihkan perhatian utama kita dari dunia kepada Tuhan dan kedua, zikir sebagai semacam olah meditasi atau mental yang memupuk kondisi jiwa tertentu atau sikap batin yang saleh. Zikir kategori ketiga melibatkan pelafalan kalimat suci secara terus-menerus sambil selalu mengingatnya untuk memupuk cinta seperti yang dilafalkan dan diingatnya. Kategori zikir keempat menggambarkan situasi manusia ideal yang dicapai melalui praktik zikir mental dan lisan yang panjang. Kategori zikir kelima sekaligus terakhir merupakan metode pengonsentrasian pikiran yang paling intensif dengan cara pengulangan frasa suci yang sederhana, tanpa melibatkan aktivitas lain yang bisa mengganggu konsentrasi ini hal. 98-99.Tak beda dengan zikir, Imam Ghazali berpendapat bahwa doa merupakan elemen esensial dalam hubungan manusia dengan Tuhan. Maka dari itu, sudah semestinya manusia melakukannya sesering mungkin tanpa menunggu datangnya musibah. Sebab selama seseorang masih manusia, ia tidak bisa mengenyahkan doa kepada Tuhan. Meski begitu, Imam Ghazali menetapkan sejumlah persyaratan bagi pendoa untuk bersikap rendah hati tadharruโ€™, rindu raghbah, takut rahbah, kemutlakan, ketulusan, serta kemurnian hati dan penyesalan atas dosa-dosa hal. 107-110. Mengingat posisinya yang cukup vital ini, berbagai doa indah telah diturunkan dari para nabi, sahabat nabi, dan para wali. Lafal-lafal doa yang mereka ajarkan sangat dianjurkan untuk kita gunakan setiap kali memohon pada Allah. Karena dengan demikian, paling tidak kita dapat belajar tentang sikap batin yang benar. Namun, Imam Ghazali pun mengakui bahwa pada tingkatan tasawuf yang tertinggi, tidak ada lagi doa karena tidak ada perbedaan antara pemohon dan Tuhan. Pada tahap ini, doa dalam pengertian yang kaku tidak diperlukan lagi hal. 105. Buku ini, selain cocok dibaca para pengagum sosok dan pemikiran Imam Ghazali, sangat pas pula dimiliki oleh mereka yang sedang konsen melakukan studi komparatif antara Islam dengan Buddha. Nakamura telah melakukan perbandingan antara ritual ibadah pada kedua tradisi agama yang sekilas tampak berbeda dari segi doktrin namun terdapat sedikit kemiripan bila ditinjau dari praktik utama dan basis psikologis dari suatu ibadah. Di sini, Nakamura memfokuskan penelitiannya pada zikir dalam tasawuf, kรณan dalam Buddhisme Zen, dan nembutsu dalam tradisi Jodo-shu Tanah Murni yang ternyata merepresentasikan praktik inti dari masing-masing adalah metode yang sangat efektif untuk mengarahkan orang-orang yang baru belajar Zen pada situasi Pencerahan atau penyatuan dengan cara mendorong akal pada titik ekstrem hingga ia mengalami kebuntuan total. Sekilas, kondisi konsentrasi ini sama dengan kondisi yang berusaha dicapai oleh sufi melalui zikir sebagai persiapan untuk menerima berkah dan kasih Tuhan hal. 118. Namun dalam zikir, titik puncaknya ada pada kebisuan konsentrasi pemikiran dan harapan untuk mendapat nikmat tuhan melalui penyerahan halnya dengan nembutsu yang secara teknis berarti terus mengingat Buddha yang ideal dan meditasi tentang kebaikan-Nya, jasa-jasa-Nya, atau sosok-Nya, dan kemudian menancapkan nama tersebut dalam pikiran dengan โ€œhasrat untuk mengalihkan perhatian tentang Buddha yang mulia kepada hamba yang bergelimang dosaโ€ hal. 121. Nembutsu lebih menyerupai cara berpikir orang-orang yang mempraktikkan sesuatu karena yakin akan kegunaannya. Sedangkan zikir sendiri menurut Imam Ghazali adalah metode menggapai keyakinan sejati. Dengan demikian, dapat ditarik persamaan bahwa keduanya sama-sama menolak memberikan nilai positif pada dunia fana ini dan menganggapnya sebagai sesuatu yang berkutat pada metode, kelebihan berikutnya dari buku ini adalah disajikannya praktik wirid yang biasa dibaca ketika Imam Ghazali berzikir dan berdoa dalam kesehariannya. Pembahasan tentang wirid-wirid Imam Ghazali tersebut terbilang cukup lengkap karena meliputi segala aktivitas manusia dari bangun tidur sampai tidur lagi yang disarikan langsung dari kitab Ihyaโ€™ Ullumuddin. Lalu seperti apa zikir dan doa tersebut serta bagaimana pula cara mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari? Biarkanlah ia menjadi alasan mengapa Anda harus membaca buku ini. Peresensi adalah Ach. Khalilurrahman, pecandu buku yang kini bermukim di SumenepIdentitas Buku Judul Buku Metode Zikir dan Doa al-GhazaliPenulis Kojiro NakamuraPenerbit MizanCetakan I, Juni 2018Tebal Buku 206 978-602-441-040-7
\n \n dzikir imam al ghazali dan artinya
Dan hendaknya bagi kita dalam proses menuntut ilmu, ditujukan hanya semata-mata mengharap ridha Allah swt. sedangkan hal-hal yang lain hanyalah penghias belaka. Hal ini juga harus kita sesuaikan dengan proses yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali bahwa kita harus belajar melalui tahap permulaan sebelum sampai pada penutup atau akhir yang di tuju.
Para ulama yang mulia menganjurkan agar kita sebagai orang Islam untuk mengistikamahkan zikir harian, dua di antaranya Imam Al-Ghazali dan Imam As-Syafiโ€™i. Dua ulama yang menjadi panutan umat Islam seluruh dunia tersebut menganjurkan kita untuk istikamah membaca dan mengamalkan zikir harian. Zikir Harian Imam Al-Ghazali Disebutkan dalam kitab Mujarrabat Al-Dairabi sebagai berikut; baca juga 7 Zikir Pagi Sesuai Sunnah yang Bisa Mendatangkan Rezeki MUI Tegaskan Fatwa Jual Beli Online Sudah Sesuai Prinsip Syariat Islam Dua Qari Asal Indonesia Kembali Sabet Juara Internasional ูุงุฆุฏุฉ ู‚ุงู„ ุงู„ุบุฒุงู„ูŠ ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ู…ุง ุญุตู„ ู„ูŠ ุงู„ูุชูˆุญ ูˆุงู„ุจุฑูƒุฉ ุงู„ุง ุจู‡ุฐู‡ ุงู„ุงูˆุฑุงุฏ ูˆู‡ูŠ ุงู† ุชู‚ูˆู„ ููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุฌู…ุนุฉ ูŠุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู ู…ุฑุฉ ูˆููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุณุจุช ู„ุง ุงู„ู‡ ุงู„ุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู ู…ุฑุฉ ูˆููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุงุญุฏ ูŠุง ุญูŠ ูŠุง ู‚ูŠูˆู… ูˆููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุงุซู†ูŠู† ู„ุง ุญูˆู„ ูˆู„ุง ู‚ูˆุฉ ุงู„ุง ุจุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนู„ูŠ ุงู„ุนุธูŠู… ูˆููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุซู„ุงุซุงุก ุชุตู„ู‰ ุนู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุงู„ู ู…ุฑุฉ ูˆููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุงุฑุจุนุงุก ุงุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ุงู„ู ู…ุฑุฉ ูˆููŠ ูŠูˆู… ุงู„ุฎู…ูŠุณ ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡ ูˆุจุญู…ุฏู‡ ุงู„ู ู…ุฑุฉ Artinya โ€œFaidah; Imam Al-Ghazali berkata; Aku tidak mendapatkan futuh dan keberkahan kecuali dengan wirid-wirid ini. Yaitu di hari Jumat membaca; Yaa alloh, seribu kali, hari Sabtu membaca; Laa ilaaha illalloh, seribu kali, hari Ahad membaca; Yaa hayyu yaa qoyyuum, seribu kali, hari Senin membaca; Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil aliyyil azhiim, seribu kali, hari Selasa membaca shalawat kepada Nabi Saw seribu kali, hari Rabu membaca; Astagfirullaahal azhiim, seribu kali, hari Kamis membaca; Subhaanallaah wa bihamdih, seribu kali.โ€ Zikir Harian Imam As-Syafiโ€™i Disebutkan dalam kitab Al-Umm, berikut zikir harian Imam As-Syafiโ€™i ุฑูŽุจูŽู‘ู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ุญูŽู…ู’ุฏู‹ุง ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ุทูŽูŠูู‘ุจู‹ุง ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒู‹ุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู„ู’ุกูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูฐูˆูŽุงุชู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ุงู„ู’ุงูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู…ูู„ู’ุกูŽ ู…ูŽุง ุดูุฆู’ุชูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ุจูŽุนู’ุฏู ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽ ุงู„ุซูŽู‘ู†ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุฌู’ุฏู ุฃูŽุญูŽู‚ูู‘ ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏู ูˆูŽูƒูู„ูู‘ู†ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŒ ู„ุงูŽ ู…ูŽุงู†ูุนูŽ ู„ูู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ู…ูุนู’ุทููŠูŽ ู„ูู…ูŽุง ู…ูŽู†ูŽุนู’ุชูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ููŽุนู ุฐูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุฏูู‘ ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฏูู‘. Rabbanaa lakal hamdu hamdan katsiran thayyiban mubarakan fihi milโ€™as samaawaati wamil al-ardli wa mil a maa syiโ€™ta min syai in baโ€™du ahlats tsanaaโ€™i wal majdi ahaqqu ma qaalal abdu wa kullunaa laka abdun laa maaniโ€™a limaa aโ€™thaita walaa muโ€™thia limaa manaโ€™ta walaa yanfaโ€™u dzal jaddi minkal jaddu. Artinya โ€œYa Tuhan kami, hanyalah kepada Mu segala puji pujian yang banyak, baik, yang diberkahi di dalamnya sepenuh langit, sepenuhnya bumi, sepenuh keduanya, dan sepenuh apa yang Engkau inginkan darinya setelah itu. Dzat yang berhak mendapatkan pujian dan kemuliaan sebagaimana yang diucapkan oleh hambaNya. Dan kita semua adalah hamba bagiMu. Tidak ada yang dapat menghalangi terhadap apa yang telah Engkau berikan, dan Tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang telah Engkau cegah. Dan kemuliaan itu tidak ada gunanya dariMu Dzat yang memiliki kemuliaan.โ€ Selain zikir harian menurut Imam Al-Ghazali dan Imam Syafii di atas, zikir-zikir penting lainnya yang patut Anda amalkan adalah sebagai berikut
Dilansir dari Kitab Minhajul Abidin yang diterjemahkan Abu Hamas As-Sasaky dan diterbitkan Khatulistiwa Press 2013, Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam bukunya, maksudnya persiapkan diri kalian karena pasti kalian akan mengalami berbagai macam ujian. Jika kalian bersabar atasnya, kalian termasuk orang-orang yang gagah berani dan bertekad kuat. ๏ปฟ403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 1sCkbKnvJPkwcxxKyOtV34spC4tf4DyfaTWI3znbMeyc5S3pcfUI2g==
pemikiran etika Imam Al-Ghazali bersifat religius dan su stik serta metode penyucian . Ulumuddin yang memiliki arti 'menghidupkan nilai-nilai agama', kitab tersebut ditulis saat .
Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. Bacaan Wirid Imam Al Ghazali yang Mudah Dibaca dalam KeseharianูŠูŽู…ููˆู’ุชูุŒ ุจููŠูŽุฏูู‡ู ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏููŠู’ุฑูLรข ilรขha illallah, wahdahu lรข syarรฎka lah, lahul mulku, lahul hamdu, yuhyรฎ wa yumรฎtu, wa huwa alรข kulli syay`in โ€œTiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia maha hidup tidak mati, kebaikan ada di kekuasaan-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.โ€ู„ูŽุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู…ูŽู„ููƒู ุงู„ุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู…ูุจููŠู’ู†Lรข ilรขha illallahul malikul haqqul mubรฎnArtinya โ€œTiada tuhan selain Allah yang maha menjadi raja, maha benar, maha menjelaskan.โ€ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ู’ูˆูŽุงุญูุฏู ุงู„ู’ู‚ูŽู‡ู‘ูŽุงุฑูุŒ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ุงู„ู’ุนูŽุฒููŠู’ุฒู ุงู„ู’ุบูŽูู‘ูŽุงุฑูLรข ilรขha illallahul wรขhidul qahhรขr, rabbus samawรขti wal ardhi wa mรข bainahumal azรฎzul ghaffar Artinya โ€œTiada tuhan selain Allah yang esa dan maha perkasa, Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang maha perkasa lagi maha pengampun.โ€Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฅูู„ู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู‚ููˆู‘ูŽุฉูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูSubhรขnallah, wal hamdu lillah, wa lรข ilรขha illallah, wallahu akbar, wa lรข haula wa lรข quwwata illa billahil aliyyil โ€œMaha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah.โ€ุณูุจู‘ููˆู’ุญูŒ ู‚ูุฏู‘ููˆู’ุณูŒ ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ููˆู’ุญูSubbรปhun quddรปsur rabbul malรขikati war rรปhArtinya โ€œMaha suci, maha qudus, tuhan sekalian malaikat dan ruh Jibril.โ€ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุจูุญูŽู…ู’ุฏูู‡ูุŒ ุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูSubhรขnallah wa bi hamdih, subhanallahil azhรฎmArtinya โ€œMaha suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang maha agung.โ€ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู’ู…ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ุญูŽูŠู‘ู ุงู„ู’ู‚ูŽูŠู‘ููˆู’ู…ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ู ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุจูŽุฉูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉูŽAstaghfirullahal azhรฎm al-ladzi lรข ilรขha illallah huwal hayyul qayyum, wa asโ€™aluhut taubah wal maghfirahArtinya โ€œAku memohon ampun kepada Allah yang maha agung, yang tiada tuhan selain Allah, Dia yang maha hidup dan yang berdiri sendiri, aku memohon tobat dan ampunan.โ€ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ู„ูŽุง ู…ูŽุงู†ูุนูŽ ู„ูู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ู…ูุนู’ุทููŠูŽ ู„ูู…ูŽุง ู…ูŽู†ูŽุนู’ุชูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุฑูŽุงุฏู‘ูŽ ู„ูู…ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ููŽุนู ุฐูŽุง ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ู ู…ูู†ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ุฌูŽุฏู‘ูArtinya โ€œYa Allah, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah, tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan/kemuliaan bagi orang yang memilikinya, hanya dari-Mu kekayaan/kemuliaan itu.โ€ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏูุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽAllahumma shalli alรข Muhammadin, wa alรข รขli Muhammadin wa shahbihi wa sallimArtinya โ€œYa Allah curahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabatnya, juga curahkanlah keselamatan.โ€Mengamalkan wirid Imam Al Ghazali. Foto dok. ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู„ูŽุง ูŠูŽุถูุฑู‘ู ู…ูŽุนูŽ ุงุณู’ู…ูู‡ู ุดูŽูŠู’ุกูŒ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู„ูŽุง ูููŠ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ูBismillahilLadzi laa yadhurru maโ€™asmihi syai`un fil ardhi wa lรข fis samรข`i wa huwas samIโ€™ul alรฎm Artinya โ€œDengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mencelakai segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.โ€ุชููƒูŽุฑู‘ูุฑู ูƒูู„ู‘ูŽ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ู…ูู†ู’ ู‡ุฐูู‡ู ุงู„ู’ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชู ุฅูู…ู‘ูŽุง ู…ูุงุฆูŽุฉูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุจู’ุนููŠู’ู†ูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู‹ุŒ ุฃูŽูˆู’ ุนูŽุดู’ุฑูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ูู‡ูุŒ ู„ููŠูŽูƒููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุฌู’ู…ููˆู’ุนู ู…ูุงุฆูŽุฉู‹. ูˆูŽู„ูŽุงุฒูู…ู’ ู‡ุฐูู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ุฑูŽุงุฏูŽุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ูŽ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณูุ› ููŽูููŠ ุงู„ู’ุฎูŽุจูŽุฑู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุฅูุนู’ุชูŽุงู‚ู ุซูŽู…ูŽุงู†ู ุฑูู‚ูŽุงุจู ู…ูู†ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏู ุฅูุณู’ู…ูŽุงุนููŠู’ู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽุจููŠู‘ูู†ูŽุง ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู„ูŽุงู…ู ุฃูŽุนู’ู†ููŠ ุงู„ุฅูุดู’ุชูุบูŽุงู„ูŽ ุจูุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุทูู„ููˆู’ุนู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุฎูŽู„ู‘ูŽู„ูŽู‡ู ูƒูŽู„ูŽุงู…ูŒArtinya, โ€œEngkau ulang-ulang setiap wirid dari wirid-wirid itu, entah seratus kali atau tujuh puluh kali, atau sepuluh kali dan ini paling sedikitnya agar menjadi seratus. Dawamkan wirid-wirid ini, jangan berbicara sebelum terbitnya matahari; terdapat dalam hadits, bahwasannya tidak berbicara sebelum terbitnya matahari lebih utama dari memerdekakan delapan budak dari anak turunan Nabi Ismail sholawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita, yang aku maksud yaitu menyibukkan dengan dzikir sampai terbitnya matahari tanpa menyelanginya dengan pembicaraan.โ€
Dzikir Setelah Shalat Jumat . Selepas mengikuti gerakan imam mulai dari takbiratul ihram hingga salam, jamaah tak dianjurkan langsung pergi begitu saja, kecuali bila ada urusan mendesak. Menurut Imam al-Ghazali dalam Bidรขyatul Hidรขyah, selepas shalat, sebelum lisannya melontarkan apa pun, seseorang hendaknya melafalkan bacaan-bacaan berikut: 1.
Saat momen Idul Fitri, seluruh umat Islam merayakan kemenangannya setelah satu bulan penuh berperang melawan hawa nafsu. Perang, yang menurut Rasulullah, lebih berat daripada melawan batalion musuh Allah yang kasat mata. Tapi, Ramadhan usai, bukan berarti selesai sudah tugas kita sebagai seorang Muslim. Ada hal penting yang harus kita renungi bersama. Imam Al-Ghazali dalam masterpiece-nya, Ihya Ulumiddin berpesan, ุฃู† ูŠูƒูˆู† ู‚ู„ุจู‡ ุจุนุฏ ุงู„ุฅูุทุงุฑ ู…ุนู„ู‚ุงู‹ ู…ุถุทุฑุจุงู‹ ุจูŠู† ุงู„ุฎูˆู ูˆุงู„ุฑุฌุงุก ุฅุฐ ู„ูŠุณ ูŠุฏุฑูŠ ุฃูŠู‚ุจู„ ุตูˆู…ู‡ ูู‡ูˆ ู…ู† ุงู„ู…ู‚ุฑุจูŠู† ุฃูˆ ูŠุฑุฏ ุนู„ูŠู‡ ูู‡ูˆ ู…ู† ุงู„ู…ู…ู‚ูˆุชูŠู†ุŸ ูˆู„ูŠูƒู† ูƒุฐู„ูƒ ููŠ ุขุฎุฑ ูƒู„ ุนุจุงุฏุฉ ูŠูุฑุบ ู…ู†ู‡ุง Artinya, โ€œSetelah selesai berpuasa, tanamkanlah dalam hati antara rasa takut khauf dan harap rajaโ€™. Karena seseorang tidak tahu, apakah puasanya diterima, sehingga termasuk hamba yang dekat dengan Allah. Atau sebaliknya, puasanya ditolak, sehingga termasuk orang yang mendapat murka dari-Nya. Hendaklah setiap selesai beribadah tanamkan rasa seperti itu.โ€ lihat Ihya Ulumiddin, cetakan al-Haramain, juz 1, hal. 236 Rasa takut khauf dan harap rajaโ€™ bagaikan dua sayap seekor burung. Jika hanya satu sayap saja, seekor burung tidak mungkin terbang dengan sempurna. Jika tidak memiliki keduanya, sayap kanan dan sayap kiri, maka burung itu akan jatuh dan tidak bisa terbang lagi. Demikian juga seorang Mukmin ketika telah melakukan ibadah. Usai ibadah itu dilaksanakan, dalam hati harus ditanamkan rasa takut dan harap. Takut, jikalau ibadahnya tidak diterima. Juga harus berharap agar ibadahnya diterima dan mendapat balasan surga dari-Nya. Antara khauf dan rajaโ€™ harus imbang. Jika rasa khauf takut berlebih, akan terlalu takut terhadap dosa dan menganggap kesalahan tidak bisa diampuni, sementara sejatinya Allah maha pemurah dan maha pengampun. Sehingga bisa timbul rasa putus asa atas ampunan dan rahmat kasih sayang Allah. Pun sebaliknya, tidak boleh rajaโ€™ berharap berlebih, karena bisa berakibat berharap berlebih akan diterimanya suatu amal perbuatan dan diampuninya dosa. Sehingga dikhawatirkan akan meremehkan dosa itu sendiri. Setelah satu bulan berpuasa dengan segala amal ibadah di dalamnya, kita juga harus tanamkan rasa takut dan harap. Tentu, selama satu bulan itu tidak sedikit kemaksiatan yang telah kita lakukan. Kita harus takut; jangan-jangan puasa kita tidak diterima. Tapi, di sisi lain juga harus diimbangi rasa harap; mengharapkan akan diterimanya segala amal ibadah yang kita lakukan selama bulan puasa dan berharap diampuninya semua kesalahan yang telah dilakukan. Gambaran khauf dan rajaโ€™ adalah sebagaimana hadis berikut, ู„ูŽูˆู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ู ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุนูู‚ููˆู’ุจูŽุฉูุŒ ู…ูŽุง ุทูŽู…ูุนูŽ ุจูุฌูŽู†ู‘ูŽุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุฏูŒุŒ ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุงู„ู’ูƒูŽุงููุฑู ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉูุŒ ู…ูŽุง ู‚ูŽู†ูŽุทูŽ ู…ูู†ู’ ุฌูŽู†ู‘ูŽุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุฏูŒ Artinya, โ€œSeandainya seorang mukmin mengetahui siksa yang ada di si Allah, niscaya tidak ada seorang mukmin pun yang menginginkan surga-Nya. Dan seandainya orang kafir itu mengetahui rahmat Allah, maka niscaya tidak ada seorang kafir pun yang berputus asa untuk mengharapkan surga-Nya.โ€ HR. Abu Hurairah Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Khuwayri dalam Durratun Nashihin menceritakan kisah seorang laki-laki yang bernama Shalih bin Abdullah ketika bertemu dengan hari raya Idul Fitri. Berikut kisahnya. Saat Idul Fitri tiba, Shalih bin Abdullah akan pergi ke mushola untuk melaksanakan shalat. Usai shalat, Shalih langsung pulang ke rumahnya. Lalu ia kumpulkan seluruh keluarganya. Di hadapan keluarganya itu, ia mengikat lehernya dengan rantai besi dan menaburkan abu di kepala serta sekujur tubuh. Kemudian ia menangis dengan begitu keras. Melihat keganjilan itu, keluarganya heran dan bertanya, โ€œWahai Shalih, bukankah ini hari raya, hari bersuka cita. Kenapa engkau bersedih seperti ini?โ€ Shalih menjawab, โ€œAku tahu ini adalah hari raya Idul Fitri. Tapi, selama ini aku telah melaksanakan perintah-perintah Allah, dan aku tidak tahu, apakah amalku diterima atau tidak?!โ€ Lalu Shalih duduk di emperan mushola. Lagi-lagi, keganjilan Shalih itu memancing perhatian warga. โ€œMengapa engkau tidak duduk di tengah mushola saja?โ€ tanya warga. Shalih menjawab, โ€œAku datang untuk meminta belas kasih rahmat Allah, maka di sini lah tempat yang layak untuk seorang peminta.โ€ lihat Durratun Nashihin, hal 277 Kisah Shalilh di atas memiliki pesan moral yang sangat mendalam. Saat Idul Fitri tiba, kebanyakan orang memaknai hari itu sebagai hari bersuka cita. Sampai kadang terlalu larut dalam kesenangan dunia. Itulah mengapa pada malam Idul Fitri, Rasulullah menganjurkan kita untuk menghidupkankannya dengan beribadah dan memperbanyak mengingat Allah. Rasulullah saw pernah bersabda, ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู…ูŽ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุชูŽู‰ู ุงู„ู’ุนููŠุฏูŽูŠู’ู†ู ู„ูู„ู‡ู ู…ูุญู’ุชูŽุณูุจู‹ุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู…ูุชู’ ู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุชูŽู…ููˆุชู ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุดุงูุนูŠ ูˆุงุจู† ู…ุงุฌู‡ Artinya, โ€œSiapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id Idul Fitri dan Idul Adha karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,โ€ HR. As-Syafiโ€™i dan Ibn Majah. Idul Fitri bukanlah momen berfoya-foya dengan kesenangan duniawi. Apalagi sampai lupa kepada Allah swt. Justru, menurut Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad al-Khuwayri, hikmah adanya Idul Fitri di dunia adalah sebagai pengingat akan akhirat. Saat Idul Fitri, kita akan menyaksikan begitu banyak orang keluar rumah dengan segala macam rupanya, sebagaimana nanti di akhirat kelak. Sebagian mereka ada yang berjalan kaki, ada berkendara, ada yang memakai baju dan tidak, ada yang busananya begitu mewah, ada yang berbusana biasa saja, ada yang tertawa gembira, dan ada pula yang berduka liat Durratun Nashihin, hal 277-278 Terakhir, penulis tutup dengan syair berikut, ู„ูŽูŠู’ุณู ุงู„ุณูŽู‘ุนููŠุฏู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ุฏูู†ู’ูŠูŽุงู‡ู ุชูุณู’ุนูุฏูู‡ู ... ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ุณูŽู‘ุนููŠุฏูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ูŠูŽู†ู’ุฌููˆ ู…ูู† ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู ุฃูŽุตู’ุจูŽุญู’ุชู ู…ูู†ู’ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽุงุชููŠ ุฎูŽุงุฆููู‹ุง ูˆูŽุฌูู„ู‹ุง ... ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุฅูุนู’ู„ูŽุงู†ููŠ ูˆูŽุฅูุณู’ุฑูŽุงุฑููŠ ุฅูุฐูŽุง ุชูŽุนูŽุงุธูŽู…ูŽู†ููŠ ุฐูŽู†ู’ุจููŠ ูˆูŽุขูŠูŽุณูŽู†ููŠ ... ุฑูŽุฌูŽูˆู’ุชู ุนูŽูู’ูˆูŽ ุนูŽุธููŠู…ู ุงู„ุนูŽูู’ูˆู ุบูŽููŽู‘ุงุฑู Artinya, โ€œHari Ied bukanlah orang yang bersuka ria di dunia, tetapi orang yang berbahagia karena diselamatkan dari siksa neraka.โ€ โ€œBetapa aku takut atas dosa-dosa, sementara Allah adalah Zat Yang Maha Mengetahui yang nampak dan tersembunyi.โ€ โ€œJika dosa-dosa hamba begitu besar, hamba menyesal dan mengharap ampun dari Zat Yang Maha Pengampunโ€. Muhamad Abror, Pengasuh Madrasah Baca Kitab, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon
Doktrin-doktrin Dzikir dan pelaksanaannya yang dilakukan melalui baiat pada Rasulullah saw, menggambarkan hubungan-hubunga psikhologis antara Rasul saw, ketika itu dengan sahabat dan Allah swt. Di lain pihak, tradisi akademi Taswuf nantinya melahirkan produk-produk penafsiran esoteric atau metafisik, terhadap hasanah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. DzikirDzikir PembukaPosting terkait Imam Al Ghozali berkata Pertama-tama saya berupaya menempuh jalan tasawuf dengan banyak wirid, dzikir, puasa, dan sholat. Kemudian ketika Tuhan melihat ketulusan niat-niat saya. Dia memerintahkan agar mengunjungi salah seorang wali Nya, beliau berkata kepada saya Al Ghozali . โ€ Jauhkan dirimu / hatimu , dari segala keterikatan, kecuali keterikatan kepada Allah. Dzikir Dan menyendirilah seraya mengucapkan dengan kekuatan konsentrasimu, Allahโ€ฆ..Allahโ€ฆ..Allahโ€ฆ..โ€ Imam Al Ghozali juga mengatakan Apabila pikiran anda keruh dengan yang selain Allah berarti Anda perlu menafikannya dengan Laa ilaaha illallah. Namun sekali Anda telah terhindar dari segala hal dalam perenungan kepada Dia Allah, Anda akan tentram di dalam ketentraman. Kemudian Imam Al Ghozali berkata โ€œApabila anda berhenti mengingat yang tak pernah ada dan sibuk mengingat Dia yang senantiasa Ada. Kau mengucap Allah dan bebas dari segala hal yang lainโ€. Dzikir Pembuka Imam Al Ghozali juga mengatakan, โ€ Buka pintu hatimu dengan kunci kalimat Laa ilaaha illallah dan buka pintu rohmu dengan ucapan Allah dan pikatlah burung rahasiamu dengan ucapan Huwallahโ€ฆโ€ฆ..โ€ Seseorang yang sudah tegak taqwanya dan menegakkan taqwa orang lain yang sangat khas terhadap dirinya ialah dia tidak mempunyai rencana apapun dan terus menerus tertumpu pada ilham yang membisikkan kepada rohnya apa yang harus dilakukan. Jadi walaupun dia seorang yang ternama, yang suka menyisih dan menyendiri, serta tak tertarik bergaul dengan mereka yang bukan fakir maupun dengan yang fakir. Tetapi kalau mereka datang dengan keperluan-keperluan tertentu mereka dilayani dengan hanya ketentuan melalui bisikan rohnya ilham lewat roh. Dan ketentuan-ketentuan inilah bukan kecenderungan maunya. Karena di dalam pengertian lain seorang fakir dan yang bukan fakir. Dapat menjadi pembimbing bagi dirinya sendiri maupun dengan yang lainnya. Setelah satu tahapan tertentu dia dalam pencapaiannya, dia akan membimbing yang lain atas bimbingan dari Pembimbingnya. Bilamana berbicara kelihatannya dia pelupa, seakan-akan tertumpu bantuan dari luar pada saat yang sama dia menguasai hati orang itu dan membawanya ketujuan dari apa yang dibicarakan. Dia bicara kepada orang menurut daya tangkap dan kecenderungan tertentu itu, kelihatannya seolah-olah orang yang diajak bicara adalah orang yang satu-satunya paling dia perhatikan. Pembicaraannya itu ditujukan kepada semua orang yang datang untuk mendengar yang diucapkannya. Karena jika sedang melayani mereka, dengan hanya melalui bisikan ilham lewat rohnya semata. Kepercayaan pada ilham merupakan salah satu ciri hakiki kaum Sufi pada puncak kematangannya. Kepercayaan ini tak kurang dari sebuah tingkatan rohani utama yang merupakan tujuan utama para Sufi. Sumber sqdzNAB. 476 262 270 326 425 354 327 204 162

dzikir imam al ghazali dan artinya